Rubah Diri, Tegapkan Hati, Demi Negeri


Ku ucap syukur yang tak berujung kepada Sang Khalik
Atas lindunganNya yang membalut jiwa ragaku
Atas nikmatNya yang melebur dalam darah dagingku
Dan semua makhlukNya yang tak mampu lidahku berkecap satu-persatu
Atas Ibu sebagai penegak iman dan langkahku
Atas teman sebagai pengiring jalan panjang kehidupanku
Atas guru sebagai cahaya dalam rongga gelapku.

Wahai kawanku! Sedarah Nusantara dan sebangsa Indonesia!
Aku bertanya, apa arti hidup yang kau jalani?
Apa makna hidup yang kau lalui? Lalu bisikan apa? Lalu kata angin dari mana?
Hingga kau pijakkan kakimu di hamparan yang berjuta tanda tanya ini
Apa kau yakin mentari masa depanmu kan terbit dari sini?
Apa kau yakin angin perubahan kan berhembus dari sini?
Janganlah kau jadikan tempat ini sebagai makna hirarki kepalsuan jiwamu
Atas persepsi otakmu yang menyeleweng tapi baku
Hidup memang sejatinya adalah perantau
Kita terlahir sudah dalam tanah rantauan
Yang terus merantau telusuri sisi pijakkan yang belum kau pijak
Dan terus menyambung dengan pijakan-pijakan berikutnya
Maka otakmu janganlah hanya kau jejali ilmu matematis dan realistis
Berikan asusmi untuk sosialis yang lebih idealis
Yang lebih pasti, dan buang semua pesimis
Bangun jiwa sosialmu, matikan egomu bunuh nafsumu
Karena dunia ini bukan tempat untuk ketamakan
Kau tuntut hidupmu untuk idealis
Tapi kau masih terjun dalam hidup yang rasis, liberalis, komunis, kapitalis, dan materalis
Mana asas dasar pancasilamu?

Wahai kawanku! Kau adalah manusia
Jangan biarkan jiwamu dan pemikiranmu dikuasai
Layaknya robot yang hanya patut pada perintah dan sistem
Karena itu sama saja kau palsukan hidupmu
Jadilah manusia yang manusiawi
Jangan monotonkan otakmu, jangan satu arahkan pemikiranmu
Namun tetaplah satu dengan jiwamu
Bangsa ini butuh kalian! Butuh kalian yang manusia, bukan robot-robot
Dan bukan pula dengan ketamakan kalian
Bangsa ini masih memiliki hati kawan,
Meskipun persepsimu jika bangsa ini kejam dan tak adil
Bangsa ini masih memiliki hati namun sudah tak bernurani

Tugas kalian, Tugas mereka, dan Tugas Kita semua
Mengembalikan nurani negeri ini
Agar Indonesia kembali sebagai tambang kedamaian dan kesejahteraan
Tugasmu bukanlah berebut kuasa
Saling sikut menyikut sesama saudaramu
Menenteng senjata sana-sini
Lalu membunuh rakyat dan sembunyi di balik kekuasaan
Aku yakin jalan yang kita lalui bersama ini bukanlah tanpa tujuan
Walau kecil tapi sangat berarti
Tetaplah katakan benar jika benar
Karena kebenaran adalah kebenaran di mata Allah
Meskipun kadang manusia membunuh dengan membalik faktanya
Rubah Diri, Tegapkan Hati, Demi Negeri Rubah Diri, Tegapkan Hati, Demi Negeri Reviewed by Vitroh Virus on Desember 30, 2012 Rating: 5
Diberdayakan oleh Blogger.