"Dik, kukalungkan di lehermu
segala yang kuhirup, kulihat, dan kujejaki.
Karena di sisa malam itu
ketika arah kita menjauh
kasih yang kau tebar kian menjadi taman
di hati.
Meski hari-hari yang terlewat
cuma bayang-bayang kita yang menyatu.
Bahkan sering kumunafikan diri
karena bersama meletup fajar
tak sekali kuhirup aroma kasih yang kau tebar.
Dik, sisakan bilik di hati
untuk kata-kata ini.
Aku sekuntum batu
keras dan berbisu
sepanjang setapak, injakan adalah cara meruncingkan diri.
Dik, jika ada sisa kasih di hati
untukku diri:
kukalungkan segala yang abadi
jika dunia benar enggan menafsirkan diri."
AGUSTUS 2015
KALUNG ABADI
Reviewed by Fitroh Kurniadi
on
November 30, 2015
Rating: