Kedai Kopi Beratap Senja



Kedai kopi itu beratap senja
Kadang tempatku menatap mentari
Juga sebagai payungku dari teriknya matahari
Atau tempatku sembunyi dari bulan dan bintang
Namun kini lenyap kala api melalap

Iya! Kedai kopi itu terlihat beratap senja
Dalam lukisan warna sore
Bias romansa senja melintas di celah-celah dedaunan
Lalu menyatu dengan senyum tawa kami
Sembari merayu menggoda wanita melintas
Tanpa ada ragu terlintas

Iya! Kedai kopi itu tempat asyik menyambut pagi
Kilau semangat mentari kan menyorotmu
Bangunkan jiwamu, bangunkan hatimu
Teguhkan pikiranmu
Untuk awali hari dengan senggenggam ambisi maju

Iya! Kedai kopi itu tempatku berlindung
Kala matahari naik diatas kepala
Berpayung aku dalam panasnya
Hilangkan penatku, hilangkan raguku

Iya, malam datang aku sembunyi dari bulan dan bintang
Bertarung dengan malam
Dingin kan menyapa
Aku masih setia
Bercanda, tawa, dan terangkum dalam bahagia
Bersua kawan yang tiada terpisah

Iya! Iya! Iya! Kini hangus kawan!
Kala api melalap, saat sebagian terlelelap
Bulan dan bintang kan bersaksi

Sirine pemadam yang bising telat hinggap
Namun mata telanjangku masih meratap
Saat aku dihadap
Dengan kobaran api yang merayap
Hingga lenyap!
Hingga sedikit berharap!

Tlah kutanggalkan mimpi dihati
Takkan terlalap meski esok tak berhati

Namun kedai kopi kan berdiri kembali
Bersama terbitnya mentari
Kan senja setia mengatapi
Kedai Kopi Beratap Senja Kedai Kopi Beratap Senja Reviewed by Fitroh Kurniadi on Juli 02, 2014 Rating: 5
Diberdayakan oleh Blogger.