Ketika Cahaya Bintang Mulai Memudar


Barisan demi barisan tlah terlewati
Seiringan dengan terbit dan terbenamnya matahari
Pasukan huru-hara nampak setiap kejap mata
Di lingkaran putih atau hitam
Kadang pula kami bersama
Kami berpesta, kami bergembira, dan kami tertawa
Sebua beban dalam benak sirna seketika
Kala ujung lidah saling menyaut suara-suara
Yang tak berujung dengan norma dan etika
Karena kami bersama
Untuk melepas lelah pula
Dari sekian penjara dan kekang birokrasi
Yang tlah menjamur di pundak
Dan membasi di otak

Namun satu bintangku
Cahayanya mulai memudar
Kala terbit fajar hingga matahari memudar
Dan tak juga untuk malam yang terpaku

Bintang itu tlah membuat jarak
Hingga hanya titik yang nampak
Namun cahayanya tlah sampai tak tinggalkan jejak
Suara-suara bimbang juga tak pula terdengar
Hingga di sudut terluar
Karena aku di sini hanya bisa menyela pikiran
Yang tak berujung pula pada kepastian

Mendekatlah dan teruslah kita bersama
Rasa itu jangan pernah mengkotak-kotakan kita
Dan tak pula mempagari pandang kita
Biarkan sinarmu terus membias
Tanpa pula ada batas
Di seberang sana tlah menanti masa
Di saatnya aku dan kamu
Kan bersama terus jelajahi dunia
Hingga titik nadir
Untuk terus dan terus ke penghabisan

Para idealis militan
Tlah bermuculan
Membuat barisan bersenjatakan kepalan dan lisan
Namun siap berlari terbirit
Kala klakson baja mendekat siap menggilas

Siapkan sejumlah cadangan ide
Untuk menghujam birokrasi
Mengatasnamakan demokrasi
Namun masih mensisih dari sisi-sisi
Yang rumit tak berujung kesimpelan

Wahai bintangku
Berikan sinarmu esok
Kala aku menatapmu
Biar biasmu menyinari sudut terdalam dan tergelap
Dalam rumitnya benakku
Ketika Cahaya Bintang Mulai Memudar Ketika Cahaya Bintang Mulai Memudar Reviewed by Vitroh Virus on April 21, 2013 Rating: 5
Diberdayakan oleh Blogger.